Pertemanan mempunyai levelnya masing-masing. Seperti kata pepatah berteman boleh dengan siapa saja, tapi untuk menentukan siapa yang menjadi teman terdekat dalam kehidupan kita, butuh proses dan seleksi alam. Nah, buat kamu yang punya teman banyak, ayo coba kita kupas level pertemanan yang kadang nggak kita sadarin. Kenapa nggak kita sadarin? Soalnya, masih banyak dari kita yang dengan mudah menyebut seseorang sebagai ā€˜temenā€™, tapi sebenernya hubungan kita hanya sebatas kenal saja.

Coba deh kita bikinĀ listĀ 35 nama orang-orang yang kita anggap deket. Bebas siapa aja, mau keluarga, sepupu, temen sekelas, temen dari SD, temen satu les, atau bahkan temen satu project kuliah. Nah, dari ke semua orang itu, kita bakal coba kupas sedalem apa level pertemanan kita sama dia.

  1. KENALAN (ACQUAINTANCE)

Tanpa kita sadarin, di luar 35 nama orang-orang yang udah kitaĀ listĀ tadi sebenernya udah bukan temen kita. Kita emang pernah kenalan sama mereka, pernah sekelas sama mereka, sempet terlibat dalam satuĀ projectĀ sama mereka, atau sempet berorganisasi bareng mereka. Ini kita sebut sebagai teman dalam lingkup sosial kita saja. Kita mengenal satu sama lain, tapi tidak terlalu banyak interaksi atau moment yang dihabiskan Bersama.

  1. TEMEN (FRIEND)

Teman adalah orang yang memiliki interaksi dengan kehidupan kita. Dengan mereka kita sering bercerita, saling bertukar kabar, bertemu dan menghabiskan waktu bersama, bahkan saling berusaha nggak putus komunikasi. Tapi, nggak semua hal bisa kita ceritain ke mereka. Ada moment yang membuat kita dekat dengan orang tersebut.

Ā 

  1. TEMEN DEKET (CLOSE FRIEND)

Dari banyaknya lingkar pertemanan yang kita punya, pertemanan menuju persahabatan akan semakin kecil. Ā Kita hanya memiliki beberapa nama yang kita rasa punya ikatan lebih deket sama kita. Mungkin yang tersisa tinggal orang-orang yang tiap hari masih komunikasi sama kita, minimal lewatĀ chatĀ diĀ LineĀ atauĀ Whatsapp.Ā Kepada sepuluh orang itu kita seringĀ shareĀ cerita random,Ā linkĀ artikel galau, playlist Spotify terbaru, bahkanĀ linkĀ video YouTube yangĀ worth itĀ buat ditonton. Ketika kita punya ide membuat sesuatu, orang inilah yang kita percaya buat menampung ide tersebut. Ketika kita butuh saran tentang kehidupan, butuh bahu buat tempat menumpahkan air mata, inilah orang yang kita sebuat sebagai teman dekat.

  1. SAHABAT (BEST FRIEND)

Seorang individu cuma bisa punya lima orang terdekat dalam satu waktu. Nah, bukan cuma jadi pendengar cerita kita, lima orang ini justru ikut terlibat dalam cerita-cerita kita itu. Sebaliknya, kita bukan cuma jadi pemberi saran buat masalah mereka, tapi kita pasti menganggap masalah mereka adalah masalah kita juga. selain itu, kita juga akan terbuka tentang kehidupan kita kepada sahabat kita. Dan berani berkorban untuk hal yang menurut kita penting, tapi ketika tau sahabat kita membutuhkannya.

Satu hal yang harus kita garis bawahin buat menjalin hubungan pertemanan sehat adalah ketulusan (genuine). Selama ini kita seringkali salah menganggap ketulusan sebagai sikap berbaik hati sama orang lain: berusaha membantu mereka, ada saat mereka membutuhkan, dan berusaha menjaga perasaan mereka. Padahal, ketulusan hanya bisa dibangun ketika kita dan ā€˜temanā€™ kita sama-sama tahu makna dan nilai dari hubungan pertemanan yang dijalanin. Sebagai contoh, kita tentu pernah menjenguk ā€˜temanā€™ yang sakit atau hadir pada perayaan wisuda seorang ā€˜temanā€™. Nah, dari situ kita bisa bedain kepada siapa kita merasa ā€˜datang karena merasa nggak enak kalo nggak hadirā€™ dan ā€˜datang karena kita merasa kehadiran kita berarti buat merekaā€™. Weā€™ve grown up now, and we should accept the fact that friendship is about quality, not quantity.

Source: www.google.com